Apa saja yang
tidak boleh dilakukan agar cepat hamil?
Berikut
adalah 10 hal yang pantang dilakukan ketika Anda sedang mengusahakan kehamilan.
1. Membatasi sesi bercinta hanya di masa subur
Mengetahui
kapan tepatnya waktu
paling subur Anda penting agar cepat hamil (dua hari sebelum dan
sesudah ovulasi), tapi tidak berarti Anda harus membatasi seks hanya di
waktu-waktu ini. Sejumlah penelitian menemukan bahwa frekuensi hubungan seks
yang lebih sering membantu pria memproduksi sperma yang lebih sehat dan aktif.
Cobalah untuk melakukan hubungan seks sekitar tiga kali seminggu di sepanjang
bulan, misalnya.
Selain
itu, terlalu mematuhi jadwal sesi bercinta di sekitar waktu ovulasi saja
ternyata dapat memberikan stres pada pasangan Anda untuk selalu memberikan
performa terbaiknya. Satu studi menemukan tingkat disfungsi ereksi justru
meningkat pada pasangan
yang hanya berhubungan seks terjadwal daripada mereka yang berhubungan seks
dengan bebas namun teratur. Ingatlah bahwa seks seharusnya menjadi pengalaman
yang menyenangkan.
2. Sembarangan menggunakan lubrikan seks
Walau
tubuh mampu memberikan cukup pelumasan alami (terutama di sekitar waktu
ovulasi), tapi seks bisa jadi lebih nyaman dan menyenangkan lagi ketika Anda
terlumasi dengan baik. Namun, kadar pH kebanyakan pelumas seks di pasaran tidak
ramah sperma. Bahkan bisa cukup asam untuk membunuh sperma.
Peluang
terbaik Anda sebenarnya adalah dengan memperpanjang durasi foreplay sebelum
menuju penetrasi. Foreplay berarti lebih banyak rangsangan dan gairah seksual
untuk wanita sehingga tubuh akan lebih banyak memproduksi cairan serviks.
Cairan serviks sangat penting dalam membantu sperma berenang dan bertahan hidup
di dalam vagina.
Jika
foreplay masih dirasa tak cukup membuat Anda terlumasi, Anda bisa menggunakan
produk lubrikan seks komersil yang telah terbukti aman dan efektif untuk
pembuahan. Atau, cobalah menggunakan air hangat sebagai gantinya. Air tidak
membahayakan kemampuan sperma unuk mencapai leher rahim. Jika Anda masih tetap
merasa kering, jajal pilihan pelumas seks alami.
3. Merokok
Merokok
selama kehamilan adalah pantangan terbesar, sehingga Anda mungkin berencana
mulai berhenti merokok begitu Anda hamil. Menghentikan konsumsi rokok
sebenarnya lebih baik dimulai secepatnya ketika Anda masih mencoba untuk
hamil. Wanita
yang merokok terbukti lebih sulit hamil, dan merokok membuat telur
wanita lebih rentan terhadap kelainan genetik. Merokok juga dapat menyebabkan
Anda memiliki kehamilan ektopik, kelahiran prematur, dan bahkan keguguran.
Pada
pria, merokok juga menyebabkan jumlah sperma minim dan motilitas (kecepatan
berenang) loyo — keduanya menurunkan peluang Anda agar cepat hamil.
4. Minum minuman keras
Mumpung
belum benar-benar hamil, tak apa kan untuk sesekali masih menenggak minuman beralkohol
favorit? Eits… tunggu dulu. Terlalu banyak minum minuman keras (lebih dari dua
gelas sehari atau dua kali seminggu) sudah terbukti terkait dengan masalah
kesuburan dan keguguran. Pria yang hobi minum minuman keras juga dapat
membahayakan kesuburannya.
5. Ngopi terlalu banyak
Konsumsi
kopi yang masih dalam tahap wajar tidak akan membawa masalah berarti pada
perencanaan kehamilan Anda. Tapi, jika Anda atau pasangan termasuk tukang ngopi
berat, lebih dari dua cangkir (250 ml) kopi per hari, sebaiknya mulai
kendalikan kebiasaan ini. Konsumsi kafein berlebihan (lebih dari 200 mg) telah
dikaitkan dengan masalah kesuburan. Ini juga termasuk kafein dari semua sumber
pangan termasuk teh, cokelat, minuman bersoda, dan hampir semua minuman energi.
6. Sembarangan bersih-bersih rumah
Bahan
kimia dalam banyak pembersih
rumah tangga umum mungkin memiliki efek merugikan pada
kesuburan. Paparan tinggi dari BPA (bisphenol A), bahan kimia yang
ditemukan di barang-barang plastik, seperti botol minum, wadah makanan, dan
bahkan di lapisan kaleng aluminium terbukti mengganggu kesuburan dengan
menurunkan jumlah sperma atau mengurangi jumlah telur layak.
BACA
JUGA: Perawatan
Kecantikan Saat Hamil yang Boleh dan Dilarang
Baca
label dan pilih produk yang tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Hindari
makanan kalengan dan hindari mengonsumsi apapun dari wadah plastik yang
melampirkan angka daur ulang 3 atau 7 di kemasannya (biasanya terdapat di
bagian bawah wadah).
7. Makan ikan dengan kandungan merkuri tinggi
Anda dan
bayi Anda membutuhkan asam lemak Omega-3 yang ditemukan dalam ikan, tapi di
saat yang sama Anda juga perlu menghindari kandungan merkuri dalam beberapa
ikan yang Anda makan. Caranya adalah dengan menghindari ikan yang diketahui
bermerkuri tinggi (tuna halibut, ikan todak, tilefish, tenggiri, ikan bass,
marlin, bluefish dan striped bass) tiga bulan sebelum mulai hamil, dan
menggantinya dengan ikan yang bermerkuri rendah.
Ikan yang
mengandung merkuri rendah tapi asam lemak Omega-3nya tinggi termasuk ikan asin,
rainbow trout, salmon, ikan daging putih, sarden, hingga kepiting, udang, dan
cumi. Pedoman FDA menyatakan bahwa makanan laut bermerkuri rendah harus
dikonsumsi tidak lebih dari 12 ons per minggu.
8. Tidak menjaga berat badan sehat
Wanita
yang memiliki BMI rendah
(18,5 atau kurang) atau BMInya justru sangat tinggi (lebih adri 30) lebih
cenderung untuk memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau justru
terlewati. Tubuh yang sangat kurus bisa membuat wanita berhenti berovulasi sama
sekali. Di sisi lain, obesitas dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan,
seperti diabetes gestasional, preeklampsia, cacat lahir, dan kecenderungan
menjalani operasi caesar.
Penting
untuk memiliki berat badan yang sehat ketika Anda mencoba untuk hamil (dan
selama kehamilan). Jadi, tukar fastfood tercinta Anda dengan lebih banyak
sayur dan kacang serta biji-bijian. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi suplemen
prenatal serta tetap aktif bergerak dan berolahraga. Olahraga teratur dapat
menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, meningkatkan tingkat energi, dan
membangun stamina yang Anda butuhkan untuk kehamilan.
9. Stres
Stres
adalah salah satu faktor terbesar yang perlu dipertimbangkan agar cepat
hamil. Tampaknya semakin keras Anda mencoba untuk hamil, semakin tipis peluang
keberhasilannya — dan ini bisa memicu lebih banyak stres. Ada bukti bahwa stres
kronis atau intens dapat mengganggu kinerja sistem reproduksi Anda.
Beberapa
studi menemukan bahwa terapi alternatif, seperti yoga dan akupunktur, dapat
benar-benar memangkas stres sehingga mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk
cepat hamil.
10. Obat-obatan tertentu
Jika Anda
sedang menggunakan obat-obatan apapun
selama mencoba hamil, bicarakan dengan dokter tentang mana yang boleh Anda teruskan
dan mana yang harus dihentikan. Anda tidak boleh menghentikan salah satu obat
ini sendiri, tapi penyedia layanan kesehatan Anda mungkin dapat meresepkan
alternatif yang lebih aman.
Beberapa
obat dapat menghambat pembuahan sementara yang lain bisa membahayakan janin
yang sedang berkembang. Banyak pereda rasa sakit nonsteroid nonresep dapat
membuat lapisan rahim Anda jadi kurang mantap untuk implantasi embrio. Bahkan
jika pembuahan berhasil, obat yang mengandung ibuprofen dapat mencegah
terjadinya kehamilan. Obat lain seperti antibiotik, antihipertensi, dan
antikoagulan harus dievaluasi oleh dokter.